Oliver Bragg pergi setelah mengantarkan
Tibiamus dan Daniel Rucastle ke tengah kerumunan tempat minum Front Throw
Canasta, ia sementara menghilang meninggalkan sepupunya yang kebingungan duduk
di atas drum kayu, di depan sebuah panggung batu, diantara sekumpulan bocah
calon kelasi baru yang juga ikut duduk malu-malu. Bragg memang punya janji
untuk mendapatkan Porterouse Melamun Sirvana dua belas lagunya dan berusaha
kembali secepat yang ia bisa.
Seterusnya, dalam tempat minum yang diapit
goa penjual celana rumput laut, goa penjual sekoci balap dan goa yayasan
pencinta monyet, sembilan bocah kapten kapal termasuk Mack Revilla duduk pada
drum kayu di atas panggung batu besar datar yang biasanya berfungsi sebagai
pertunjukan musik serta Sumpah Liur.
Daniel memutuskan untuk tidak memandangi keceriaan
anak-anak yang asyik berlarian sambil bertarung pedang di sisi kiri ruangan, ia
memilih duduk sambil menjaga pandangan lurus ke depan, kilatan-kilatan cahaya
putih keperakan yang terjadi akibat benturan sisi tajam Cutlass dengan tubuh
para Corsair belia menjadikan bulu kuduknya merinding luar biasa. Anehnya,
wajah-wajah Corsair yang bagian tubuhnya terkena hantaman Cutlass malah semburatkan
senyum kegelian, sebagiannya malah tidak tahan untuk tidak tertawa! Daniel
sebenarnya sudah gemetaran, suara-suara gesekan pedangnya memang berbunyi
menakutkan!..............................................................................................
“Mana? Oh, itu…dia itu si kapten
baru, namanya Cancelot…William Cancelot. Tidak ada yang mau ajak dia bicara
selain Revilla,” kata Tib lalu meneguk isi botol Porterouse, ada panitia acara
yang memberi keduanya botol minuman dan sedikit cemilan lidah camar.
Daniel
tidak mempedulikan calon kelasi pertama yang sedang pamer aksi, merangkai
tali-tali menjadi satu jala ukuran menengah lengkap dengan penjelasan cara
menangkap ikan. Bocah Cancelot telah menarik perhatiannya, seorang bocah tampan
berkulit pucat yang sering memicingkan mata. Kelopak mata bagian bawah
kehitaman seolah sang bocah kelelahan atau sering membaca buku. Daniel yakin,
si Cancelot sedang membicarakan dirinya bersama Mack Revilla karena…pandangan
mereka jelas terarah padanya.
Kelasi-kelasi
Capricious menjerit seakan tempat minum itu sebuah pohon penuh monyet, nakhoda
mereka tertarik pada Windsor dan segera mengajukan penawaran kontrak sepuluh Orion(16) untuk masa kerja tiga tahun.
Sebentar-sebentar dahi lebar Castro bergerak turun naik, mengisyaratkan bahwa
ia sedang berpikir keras dan menolehkan pandangan ke kapten kapal lainnya.
Tidak membutuhkan waktu lama, dua
bocah pimpinan Le Grande Peur serta Saltshaker bergegas maju untuk menaikkan
tawaran masing-masing lima belas dan delapan belas Orion. Akhirnya, Windsor
menyetujui proposal Marie Cazales karena nakhodanya sanggup menaikkan tawaran
menjadi dua puluh enam Orion, tentu saja sepertiga bagiannya berhak masuk ke
kantong jubah Windsor....................................................................................
“Nah, tidak perlu basa basi, tunjukkan
kemampuanmu!” ujar satu kapten kapal di samping kanan Revilla, sorakan penuh
semangat silih berganti berdatangan.
“Kau
bisa apa?” bentak Castro galak, alis mata yang hampir bertaut di bawah dahi
kotor bergerak-gerak, dia maju hampiri Daniel.
“Aku…mungkin…puisi…”
sahut Daniel gugup, beberapa kapten yang duduk langsung memiringkan tubuh ke depan,
coba dengar bunyi suaranya.
“Ingus
Reckon! Betul kata Revilla!” desah seorang kapten yang punya tahi lalat di bawah
hidung, dia terbelalak dan usap-usap dua telapak tangan.
“Berdiri
sana, cepat!” kata Revilla pura-pura ketus, dia harus menjaga wibawanya di depan
banyak bocah, Cancelot makin beku.
Daniel
tidak perlu perkenalan diri seperti yang lain, ia beringsut maju ke bibir
panggung serta menghadapkan wajah ke arah bocah-bocah dekil yang kebanyakan
berpakaian seperti bajak laut. Sebentar kemudian, dengan tekad bulat, dengan Castro bertubuh pendek
disampingnya…
“Aku…aku
berdiri di hadapan puluhan lalat hijau yang kekurangan cinta! Yang mengira
bahwa sayap-sayap bau mereka bersedia jelajahi tubuh kerbau Karibia! Duhai,
alangkah indah lamunan Eos dalam suasana menitikkan airmata! Ia memilih
meratapi kesedihan sang kerbau…yang kulit punggungnya telah lama menjadi
sukacita para lalat!” teriak Daniel sangat keras, sampai kerongkongan kering!..........................................................................................................................
”Luar biasa...luar biasa...aku siap keluarkan
seluruh Orion-ku untuk dia...” si pirang berwajah imut hanya bisa dengar
bisik-bisik aneh para pimpinan, maklum...sejak berada dalam selimut, ia sangat
menderita. Pengap! Panas! Keringat bercucuran! Apalagi selimut ini adalah
selimut tebal paling bau sedunia, itu menurut perkiraannya.
”Kau
bisa menebak apa yang akan terjadi kalau dia keluar dari ruangan ini, McFaulds?”
satu suara mirip bunyi sendawa bergentayangan di gendang telinganya, Daniel kira
itu suara D’Arvagnan, pimpinan Le Grande Peur.
”Tau’...um, mungkin...klub sajak Cayman,
geng pencinta Mermyth, atau...ada Mermyth yang siap-siap culik dia?” setelah
berkata penuh selidik, McFaulds menyedot ingus kuat-kuat.
”Betul-betul
keahlian berbahaya...”
”Jangan
pura-pura! Pasti kau senang,
kan? Kita akhirnya bisa kenalan dengan Mermyth-Mermyth cantik...”
”Apa boleh dengan Mr. Dale, ya?”
”Uhh...bahkan peraturan Port terus berlaku
selama puluhan tahun. Semoga sejak dia ada, kuharap ada perubahan...kuharap...”
”Hei, sekali ini...boleh pinjam Orion-mu?
Aku sebenarnya sangat tertarik rekrut dia, tapi apa boleh barter dengan lima
drum peluru anggur, ya...”
”Kalau
aku, aku...aku mau saja menukar Orion hasil jual selundupan drum-drum topi bulu
merak-ku selama tiga tahun...yeah, rasanya cocok dibarter dengannya.........................................................................
Agak lama, kegiatan konyolnya terhenti ketika Abel
Castro memekik keras-keras di depan corong keong laut berwarna hitam khusus
pimpinan Sumpah Liur. Castro mengingatkan Clarence Pitt dan Valeron agar tidak
mengganggu acara sakral pengangkatan kelasi baru, bahkan sang kepala departemen
benda dan makhluk laut selundupan mengancam keduanya dengan denda-ribut Canasta,
ancamannya jelas...tidak dibolehkan mengambil kelasi baru untuk selamanya!
Terang saja pimpinan Sad Emetic dan Marie
Cazales menyerah, siap-siap kembali melangkah ke arah drum duduk, dua wajah
tolol yang cemberut sampai bibir mereka seperti membentuk lubang baut, berusaha
tatap mata sang lawan dan saling melontarkan bisikan berbahaya bahwa
pertarungan mungkin bisa dilanjutkan di kemudian hari, tempat dan waktu akan
ditentukan berdasarkan perjanjian rahasia. Daniel bisa mendengarnya karena ia
berada diantara langkah-langkah mundur empat boot berbahan kulit rusa penuh
dendam! Setelah kebisingan agak mereda, barulah Castro melanjutkan sesi acara,
malam memang bergerak menuju keheningan pagi buta, sayangnya...
Teriakan-teriakan kembali terdengar
membahana! Sosok Daniel Rucastle adalah satu-satunya alasan tepat untuk
menjadikan Sumpah Liur kali ini luar biasa! Bocah-bocah Costus Globosus
berteriak marah pada pimpinan mereka yang terlihat takut-takut, seluruhnya
ingin agar Daniel diberi penawaran sebanyak empat puluh Orion, mengalahkan
pihak Arpeggio yang diberi kesempatan untuk mengajukan kontrak pertama sebanyak
tiga puluh lima Orion......................................................................................................
Cancelot pun berusaha memahami karakter
wajah polos Daniel, ia merasakan bahwa bocah pirang dengan kulit lembut seperti
bayi itu tidak cocok bekerja sebagai pengangkut keranjang ikan, apalagi jadi
seorang Corsair. Namun Cancelot tahu tentang sesuatu, sesuatu yang bisa
mempengaruhi keadaan, bahkan keadaan di bawah laut, dimana para Mermyth
bercokol menikmati kekuasaan samudera berkat sajak-sajak kuno sihirnya!
“Seratus…”
tiba-tiba Cancelot berkata cuek, matanya terus mengawasi langkah-langkah sepatu
lusuh Daniel yang terlihat kikuk berada di atas panggung.
“Jempol
monyet! Seratus…keping? Castro, kau dengar itu!” ujar Revilla terkejut, ia
bangkit seketika, melupakan tegukan-tegukannya pada botol Porterouse, suasana
memang tambah tegang!
“Kau
serius? Oh, baiklah…penawaran istimewa dari Overlord! Seratus Orion untuk
seorang Rucastle! Kupikir, mm…yah, harga cocok…ada lagi? Ada lagi?” sahut
Castro ceria, bocah tambun itu sekarang setengah berlari mengelilingi kerumunan
para pimpinan, lalat-lalat di pusar kesulitan mengikuti gerakan langkahnya...................................................................................................................................
Ada sebuah pengertian yang menggelayuti benak
Revilla sesaat setelah ia menatap perubahan wajah Daniel. Dia tahu Daniel tidak
punya siapa-siapa di sana selain Tibiamus, dia tahu tentang pribadi si bocah
pirang bermata biru itu, dia kenal Daniel Rucastle dari ucapan kelasi-kelasi
kepercayaannya yang jujur seperti Umba dan Bragg. Malangnya, Mack Revilla bukan siapa-siapa di sana,
di pertemuan Sumpah Liur. Dia hanya kapten Corsair dengan Orion terbatas dan
awak kapalnya telah cukup kuota jumlah kelasi.
Akhirnya Revilla memutuskan bahwa ia harus
mendekatkan mulut ke telinga bau Cancelot serta membisikkan kata-kata penuh semangat,
hanya itu yang dapat ia lakukan untuk masa depan Daniel. Apalagi, dua sosok
misterius yang wajah-wajahnya tertutup kerudung jubah di depan pintu…terlihat
sangat serius menyaksikan kegiatan panggung.
“Tiga
ratus lima puluh…” kata Cancelot sambil berdiri hampiri Castro, ia pura-pura
meraba seluruh saku jubah di dekat mimbar, mengacuhkan Stammer yang sedang
berpidato di bibir panggung tentang “kami si penemu manik-manik rambut berbahan
kacang”.
“Pikirkan lagi, Will…ingat, anggaranmu
cuma…” sahut Castro serak, matanya melotot pada Cancelot....................................................................................................................................................
“Sial, yang tak terduga selalu
terjadi…well, lima ratus Orion ditambah kapalku! Tawaran terakhir! Bloody Miff!” Cancelot berteriak tanpa
membalikkan badan dari mimbar, dia langsung merogoh buntalan-buntalan kain di saku
jubah dan membubuhkan pernyataan menyerahkan kapal berikut tanda tangan berbentuk
kelelawar pada sehelai perkamen milik Castro. Revilla tahu, ”Bloody Miff” itu
selalu keluar dari mulut Cancelot jika ia sedang kesal.
“Dia
gila!”
“Komodor
salah pilih!”
“Semuanya…”
“Benar…seribu...lima
ratus…”
“Cukup
untuk beli seluruh hiu…”
“Sinting,
bisa beli banyak petasan telur…”
“Otak
udang!”
Berbagai
ungkapan memilukan terdengar dari seantero ruangan, Cancelot sedikit
menggoyangkan topi segitiganya dengan ibu jari, di depan Stammer yang terdiam
seribu bahasa, tepatnya…dengan tatapan yang sangat menyelidik! Seluruh bocah
menganggap tawaran Cancelot sebagai satu hal yang paling luar biasa! yang belum
pernah terjadi dalam seluruh sejarah perekrutan Corsair! Sekarang, kapten kapal
yang sudah tidak punya kapal itu bergegas melangkah keluar dari tempat minum,
ia sempat melirik Daniel yang terpesona, terlihat dikejar waktu….............................................................................................................
“Tunggu! Daniel Rucastle, kalau kau setuju...eh, apa
kau setuju ikut dia? Kau....kau mengangguk! Dia...DIA SETUJU, TEMAN-TEMAN! Dia...dia,
dasar...uh, pergilah, tanda tangan dulu…jangan lupa keledainya!” ujar Castro
yang gelagapan, bahkan lalat di pusarnya terbang karena perut Castro makin
kembung.
Setelah
Daniel menerima sepertiga jumlah kontrak berupa dua buntalan kain berisi empat
ratus Orion dari tangan Castro (curang, seratus Orion lagi mana, sorak Umba),
dua bocah penjaga kekar membawa Daniel ke dekat keledai kecil di bawah panggung
dan membiarkan si keledai mencium pipinya dengan diiringi keheranan seluruh
tempat minum! Semua bocah Corsair jelas heran mengapa William Cancelot mau
bersusah payah habiskan anggaran Orion pemberian Port Lion dalam sekejab!
Daniel tidak bisa menolak si keledai, ia
harus menahan diri dan merelakan keledai betina pemilik huruf b besar di dua
pinggul (b adalah Bride dan Boredom, terang Castro sebal) menjilati bagian
wajahnya yang polos. Belum sempat meraba pipi kiri yang basah terkena liur sang
keledai, Daniel lalu melesat meninggalkan keramaian tempat minum…Cancelot
menunggunya.................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar